Matematika Diskrit-Pertemuan 6-Kombinatorial-Kombinasi

Pada pertemuan ini akan dibahas tentang materi Kombinatorial kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yaitu: Kombinasi Bentuk khusus dari permutasi adalah kombinasi. Jika pada permutasi urutan kemunculan diperhitungkan, maka pada kombinasi, urutan kemunculan diabaikan. Misalkan ada 2 buah bola yang warnanya sama 3 buah kotak. Setiap kotak hanya boleh berisi paling banyak 1 bola. Untuk penjelasan lebih … Lanjutkan membaca Matematika Diskrit-Pertemuan 6-Kombinatorial-Kombinasi

Matematika Diskrit-Pertemuan 5-Kombinatorial-Permutasi

Pada Pertemuan ini akan dibahas mengenai Kombinatorial yang terdiri dari Permutasi dan Kombinasi. Akan dibahas terlebih dahulu tentang Permutasi. Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya. Kaidah Dasar Menghitung Kaidah perkalian (rule of product) Percobaan 1: p hasil Percobaan 2: q hasil Percobaan 1 dan percobaan 2: … Lanjutkan membaca Matematika Diskrit-Pertemuan 5-Kombinatorial-Permutasi

Algoritma Eucledian

Tujuan: algoritma untuk mencari PBB dari dua buah bilangan bulat. Penemu: Euclides, seorang matematikawan Yunani yang menuliskan algoritmanya tersebut dalam buku, Element. Kombinasi Lanjar PBB(a,b) dapat dinyatakan sebagai kombinasi lanjar (linear combination) a dan b dengan koefisien-koefisennya. Contoh 6: PBB(80, 12) = 4 , 4 = (-1) × 80 + 7 × 12. Teorema 3. … Lanjutkan membaca Algoritma Eucledian

Teorema Euclidean

Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0 Berlawanan dengan bilangan bulat adalah bilangan riil yang mempunyai titik desimal, seperti 8.0, 34.25, 0.02. Sifat Pembagian pada Bilangan Bulat Misalkan a dan b bilangan bulat, a ¹ 0.     a habis membagi b (a divides b) jika terdapat … Lanjutkan membaca Teorema Euclidean